Manusia Menyerap Energi Dari Manusia Lainnya?

HUMAN TRANSFER ENERGY

Human Transfer Energy
 Pernahkah  anda mengalami kondisi di mana saat berada bersama dengan seseorang, tiba-tiba merasa tidak enak, tubuh menjadi lemas, atau suasana hati yang tiba-tiba berubah? seolah-olah orang tersebut mempengaruhi medan energi anda

Ternyata ilmu pengetahuan memiliki penjelasan tersendiri mengenai fenomena ini. Bioenergetika adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang perilaku energi dalam setiap makhluk hidup. Bioenergi sendiri sebenarnya adalah medan biokimia dan sel biologi yang mengalir dalam setiap tubuh makhluk hidup.

Sebah peneliitian oleh seorang ilmuan ahli biologi jerman bernamaOlaf Kruse di University Of Biefefeld membuktikan bahwa tanaman dapat menyerap energi dari tanaman hidup lainnya.

Dalam penelitian ini,para ilmuan menggunakan subjek tanaman ganggang. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa selain melaluli proses fotosintesis, tanman ganggang juga memiliki aternatif sumber energi lain dengan menyerap energi dari ganggang lainya.

Olivia Bader-Lee, seorang dokter dan terapis kemudian melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan hal ini.

Menurut Barder-Lee, tubuh kita ibarat kan sebuah spons hidup, yang mampu menyerap energi apapun yng ada di sekitarnya. Hal ini pula penyebab kenapa ada orang tertentu yang sensitif terhadap energi, yang kemudia merasa tidak nyaman ketika berada pada suatu kelompok orang tertentu dengan campuran energi dan emosi yang berbeda-beda.

Selama berabad-abad manusia telah kehilangan koneksi dengan alam, dimana pertukaran energi tersebut seharusnya dapat membawa manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia secara keseluruhan.

Roh adalah energi, dan apa yang kita sebut dengan istilah "Supranatural" tidak lebih dari mainfestasi dari energi berbeda di dunia lain.

 Hal ini sudah dikena sejak lama dalam kebudayaan kuno dari setiap benua diseluruh dunia, tetapi ilmu pengetahuan modern memilih untuk mengabaikannya dan hanya beberapa ilmuan saja yang berani masuk kedalam ranah ini, karena takut adanya kritikan atau ditolak oleh komunitas ilmiah lainnya.
Previous
Next Post »