Kisah Nabi Syits As Dan Kitabnya Natakawa

Kitab Nabi Syits

THE HOLY BOOK NATAKAWA

"Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi ; tidak ada Allah ( yang berhak disembah ) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya ( kitab-kitab-Nya ) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.

( QS. Al-A'raf : 158 )

Nama Nabi Syits As mungkin memang terlalu asing terdengar di telinga kita, Nabi syits sendiri adalah salah satu dari 124.000 nabi lainnya dan merupakan anaknya Nabi Adam As yang pada saat itu Nabi Adam As sendiri baru kehilangan anaknya Habil yang baik hati. Lansung ke topik, Meski pun terdengar asing namun Nabi syits memiliki kitab dengan peranan yang tidak kalah penting dari kitab nabi lainnya, walaupun kitab ini bukanlah sebuah kitab wahyu yang suci, tetapi kitab milik Nabi syits As ini berisi kumpulan dari beberapa aturan yang terbaik dan pernah diterapkan pada peradaban besar di masa lalu. Jadi, bila ada sebuah peradaba kaum yang terbesar, maka di ambil lah sebagian aturan atau sistem yang terbaik untuk dikumpulkan di dalam satu jilid buku. Yang kemudian atas petunjuknya-Nya pula, maka kitab ini pun kemudian diberi nama Natakawa, dengan Nata yang berarti memperlihatkan dan Kawa berarti aturan yang jelas.

" Kisah Nabi Nuh As dan Kitabnya Runghatapa "

" Kisah Nabi Sulaiman dan Kitabnya Ratamalsya "

Jadi, dapat di simpulkan bahawa Natakawa memiliki arti memperlihatkan aturan hidup yang jelas. Orang yag menuliskan kitab ini tentu saja adalah Nabi syits As sendiri. Beliau sendiri hidup sejak periode zaman Purwa Duksina-Ra ( zaman pertama manusia ). Sebagai contoh ada 5 kaum terbesar yang pernah beliau kunjungi, yaitu;

  1. Kaum Gulawita : Kaum ini hidup pada pertengahan periode zaman purwa Naga-Ra ( zaman kedua manusia ). mereka dulunya tinggal disebuah wilayah yang sekarang dikenal dengan daratan China bagian selatan. Pada kaum ini beliau mengambil contoh tentang aturan dalam perekonomian dan perdagangan.
  2. Kaum Asputara : Kaum ini hidup pada akhir periode zaman Purwa Naga-Ra. Mereka dulunya tinggal disebuah wilayah yang sekarang lebih dikenal dengan Russia. Pada kaum ini beliau mengambil contoh tentang ketatanegaraan.
  3. Kaum Wartaya : Kaum ini sendiri hidup pada awal periode zaman Dirganta-Ra ( zaman ke-3 manusia ). Mereka dulunya tinggal di antara ujung barat pulau Sumatera dan Srilanka, atau sebuah perairan yang kini lebih kita kenal dengan Samudera Hindia. Pada kaum ini sendiri beliau mengambil contoh tentang aturan dalam kehidupan sosial.
  4. Kaum Aryamaka : Kaum ini hidup pada pertengahan periode zaman Dirganta-Ra. Mereka dulunya tinggal di sebuah wilayah di Nusantara, tepatnya di pulau jawa. pada kaum ini beliau mengambil contoh tentang nilai-nilai kekeluargaan.
  5. Dan yang terakhir Kaum Hugartal : Kaum ini hidup pada akhir periode zaman Dirgantara-Ra. Mereka dulunya tinggal di sekitar wilayah pegunungan Alpen yang ada di Eropa barat sekarang. Pada kaum ini sendiri, beliau mengambil contoh tentang teknologi maju.
Tebal nya kitab ini tidak hanya berbatas pada 5 kaum diatas, karena sebenarnya pada semua benua yang ada di dunia.

Wallahu A'lam
Previous
Next Post »